Monday

Satu Jengkal u/ MonaS

Emas monas sudah dipucuk jari telunjuk....
tetapi....
memang....
memang semua serba ilusi...
aku terus mengukur dari tempat yang busuk...
memakai telunjuk...
hanya ada sekumpulan orang mabuk.....
entah kenapa aku jatuh cinta pada anjing buluk....
sampai detik ini terus kupikirkan nasibnya yang kelihatan miris...
tapi mungkin aku salah.....
mungkin juga dia bahagia di dunia ini..
walaupun matanya sarat tangis...

Satu jengkal u/ monas kutunda.....
lebih senang melihat anjing itu tertawa...

1 comment:

Anonymous said...

Jakarta...

Dari beberapa postingan anda yang saya baca, cukup terlihat sumpah serapah anda mengenai Jakarta.

Saya dulu juga benci Jakarta.

Bagi saya:
Jakarta = busuk
Jakarta = munafik

Tapi tidak selamanya, soalnya (bagi saya) masih ada segelintir sahabat di sana yang belum 100% keracunan sama racun ibukota. They still rockin' fight the dreaming city.

Salam Jakarta